Bismillahirrahmanirrahim
Bangga Jadi GuruBerani Menginspirasi
Tagline dari Wardah Inspiring Teacher atau biasa disebut WIT tahun 2024 ini. Beberapa bulan yang lalu, saya mendapatkan informasi bahwa Wardah Inspiring Teacher akan terbuka kembali di tahun ini---sebelumnya saya tidak pernah mengikuti program dari wardah ini, maka saat saya menemukan info pembukaan pelaksanaannya, tidak ambil waktu saya langsung meluncur untuk mendaftar.
Alhamdulillah saya lulus tahap orientasi menjadi 6000 guru yang diorientasi untuk selanjutnya di seleksi kembali agar bia mengikuti Level 1 dari Wardah Inspiring Teacher. Saat masa orientasi ini, ada banyak sekali materi yang sangat menarik dan mindblowing yang membuat saya termotivasi untuk membuat perubahan mulai dar diri sendiri untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. Saya bahkan sempat dibuat menangis tersedu-sedu saat sesi materi di penyajian sebuah video yang menggambarkan semangat belajar peserta didik--semangat bertumbuh peserta didik.
Saat pengumuman peserta Level 1 WIT: Wardah Inspiring Teacher, Alhamdulillah saya kembali di berikan kesempatan dengan menjadi bagian dari 3000 orang guru yang dapat bergabung di Wardah Inspiring Teacher Level 1 Tahun 2024.
Kelas Level 1 Wardah Inspiring Teacher
Pada level 1 ini, ada dua kelas yang kami ikuti yaitu kelas "Guru Merdeka Belajar" dan kelas "Kelas Membuat Konten". Waktu belajar dari dua kelas ini adalah di malam hari. Sejujurnya saya sempat merasa kewalahan mengikuti kelasnya karena saya tidak terbiasa untuk begadang---jam tidur malam saya itu jam 8, tetapi kelas WIT ini baru di mulai di jam 8 malam, hehehe.
Guru Merdeka Belajar
Pemateri : Nunuk Riza Puji
Miskonsepsi Belajar
Ada 6 miskonsepsi ujian yang selalu salah kapra
- Belajar hanya untuk ujian
- Kendali belajar berada pada guru/pengajar
- Pelajar mempunyai kebutuhan dan minat belajar yang sama
- Belajar itu menghafal dan menggunakan rumus
- Keberhasilan belajar ditandai dengan nilai angka terstandar
- Penilaian belajar sepenuhnya wewenang pengajar
Apa itu Merdeka Belajar
Merdeka belajar berarti merdeka dalam penentuan tujuan belajar, lalu peserta didik juga merdeka dalam memilih pilihan belajar serta merdeka dalam melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
Apakah Guru Masih Perlu Belajar?
Faktanya negara memiliki kapasitas yang terbatas untuk mendukung kebutuhan belajar guru. Minimnya ruang kolaborasi dan komunikadi dari seluruh pihak yang berpihak pada guru belajar.
Penjara Miskonsepsi Guru Belajar
- Guru baru mau belajar jika disediakan sertifikat
- Guru terkadang memilah narasumber--baru mau belajar jika narasumbernya terkenal, punya banyak gelar, dll
- Guru mau belajar jika diberikan uang saku
- Guru baru mau belajar jika ada tempatnya--padahal belajar itu bisa dimana saja dan tidak mesti kaku dalam lingkup rapat/webinar, bahkan ngobrol santai bisa juga sebagai sumber belajar
- Guru maunya belajar secara instan--tidak mau repot
- Guru belajar hanya sebatas tau dan sedikit sekali yang ingin memperdalam ilmunya
- Guru baru mau belajar jika disediakan konsumsi
Padahal nyatanya pengalaman sebagai guru itu kata dan penuh dinamika. Sayang, jarang yang menghargai dan mengimak pengalaman guru, termasuk guru itu sendiri.
Empat Kunci Pengembangan Guru Belajar
- Kemerdekaan
- Kompetensi
- Kolaborasi
- Karir
Guru harus memahami konsep belajar itu sendiri, lalu membangun keberlanjutan, dan memilih tantangan serta membedayakan kontek yang memanusiakan hubungan.
Menjadi Guru Pembuat Konten
Pemateri : Rizqy Rahmat Hani
Mengapa Perlu Menjadi Guru Pembuat Konten?
Seorang guru perlu untuk mewujudkan pendidikan yang berpihak pada peserta didik. Sebagai seorang guru kita perlu optimis bahwa pendidikan yang berpihak pada anak suatu saat nanti bisa terwujud di Indonesia.
Banyak diantara para guru di Indonesia yang masih belum melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid dan sangan pesimis terhadap pendidikan di Indonesia.
Jadi kenapa guru harus menulis praktik baik?
Karena saat seorang guru memulai menuliskan atau mempublikasikan praktik baiknya, maka akan ada efek yang menyebabkan praktik baik tersebut diduplikasi oleh puluhan guru lainnya.
Seorang guru itu bisa berkarir dalam banyak hal, seperti sebagai seorang pembicara dalam seminar-seminar, menjadi seorang konsultan pendidika, menjadi desiner, penyunting, pelatih, penulis, pembuat media ajar, peneliti dan sebagai konten kreator.
Manfaat Menjadi Konten Kreator
Sekarang ini sudah ada banyak guru yang akhirnya nyambi menjadi seorang konten kreator, adapun beberapa manfaat menjadi guru Konten Kreator adalah:
- Dikenal
- Endors
- Affiliator
- Dipercaya menjadi narasumber
- Karya/Produknya dipercaya
- Mendapatkan tambahan penghasilan
Darimana memulai membuat konten?
Ragam konten yang bisa diproduksi
- Video deskripsi program
- Video adegan drama pendek 60-90 detik sesuai program
- Komik
- Caraosel
- Infografis
- Storytelling
Ada banyak media sosial yang bisa kita jadikan sebagai ladang dalam mempublikasikan praktik baik dan menjadi tempat untuk menjadi konten kreator diantaranya adalah instagram, tiktok, twitter, youtube dan terakhir Facebook.
Setiap media sosial memiliki ciri khasnya masing-masing, misalnya Toktok lebih menyasar GenZ dan guru muda, lalu Facebook lebih menyasar genarasi boomer dan milenial--saya juga termasuk di dalamnya, hehehe. Kalau Instagram sendiri adalah andalannya GenZ dan milenial---andalan saya juga nih, hahahah. Berbeda dengan si X atau dulu dikenal dengan nama Twitter, nah di X ini tempatnya kamu intelektual, wihhh ...
Saya membuat konten, tapi kok sepi yah?
Hahaha ... tertampar sekali saya, karena kalau saya buat konten pasti selalui sepi. Views tertinggi cuma 1000an dan itupun cuma 1 konten, yang lain dibawah 500 views, hahahah .. kasisian sekali. Ternyata kesalahannya adalah ...
Konten tersebut tidak mengambil keresahan guru
- 5 detik awal tidak menarik untuk dilihat
- Tidak pernah merefleksi dan memperbaiki konten
- Dan tidak berkomitmen dan tidak konsisten dalam membuat konten---saya sekali ini, update reel sekenanya, hahaha untuk kalau ada sebulan sekali, wkwkwkw
Fokus orang zaman sekarang itu hanya sebentar, jadi seorang konten kreator perlu membuat orang penasaran untuk melihat konten yang sudah kita buat. Tidak perlu lama-lamam cuku 90 detik saja dan kemas konten tersebut semenarik mungkin.
Waw semoga tahun depan kalau Wardah buka event lagi mau ikutan nih, tahun ini saya ketinggalan informasi rupanya. Terima kasih sudah berbagi Bu Guru :) salam kenal.
BalasHapusSalam kenal juga Bu Guru 💕
Hapus